Kamis, 26 Juni 2008

tUGaS maTriKuLaSi (buaT aRTikeL)



Mungkin ada yang pernah mendengar notebook 100 USD, suatu proyek MIT dengan motivator utama Nicholas Negroponte. Notebook ini dikenal dengan nama OLPC (One Laptop Per Children) .[http://www.laptop.org]. Notebook ini didisain dan hanya akan disebarkan di negara berkembang. Sayangnya Indonesia belum menunjukkan ketertarikan untuk bergabung dengan program ini. Negara berkembang yang menyatakan akan bergabung adalah Brazil, Libya, Thailand. Seingat saya negara Afrika seperti Nigeria juga turut serta. Atau mungkin harga 100 USD terlalu murah untuk ukuran Indonesia. Maklum di Indonesia, suatu negara yang penuh keajaiban ini, biasanya yang mahal yang dikejar orang, mobil mahal, baju mahal, sekolah mahal. Kualitas urusan belakangan yang penting mahal.

Notebook OLPC ini perangkat kerasnya didisain khusus untuk mengikuti kondisi anak-anak di negara dunia berkembang.Termasuk badannya cukup kuat, tanpa hard disk, sehingga hemat enerji, dan awet. Juga untuk keterbatasan listrik, maka baterai notebook ini dapat dicharge dengan cara diengkol atau digenjot. Untuk konektivitas, notebook ini telah memiliki WLAN, serta mendukung koneksi wireless mesh. Jadi bisa memanfaatkan keberadaan jaringan secara efisien. Untuk fungsi multimedia, notebook ini telah dilengkapi dengan microphone dan web cam. Jadi bisa dikatakan fasilitas perangkat kerasnya cukup lengkap. Notebook ini akan diproduksi oleh perusahan Taiwan. Memang ada issue bahwa notebook ini nantinya akan dirilis ke pasar komersial tetapi dengan harga yang lebih mahal.

Di samping perangkat keras yang khusus, maka untuk perangkat lunak juga didisain khusus untuk anak-anak. Sebagai basis digunakan sistem operasi GNU/Linux, distro Fedora.Tetapi untuk GUI-nya didisain suatu baru yang disebut SUGAR [http://wiki.laptop.org/go/Sugar]. GUI ini memang didisain khusus untuk anak-anak di negara berkembang. Dengan aplikasi dan ikon yang menarik. Dari GUI ini si anak-anak dapat mudah membrowse, menulis dokumen (aplikasi yang digunakan berbasiskan AbiWord [http://www.abisource.com]. Juga ada aplikasi untuk memanfaatkan kamera, sehingga anak-anak bisa saling melakukan video conference. Ada juga aplikasi untuk bermain musik. Cukup menarik bagi anak-anak.Apalagi disertakan Squeak [http://www.squeak.org], suatu platform pemrograman karya Alan Kay (pembuat Smalltalk) yang sangat cocok buat mengajari pemrograman pada anak-anak. Dengan eToys anak-anak dapat menulis program simulasi secara mudah.
(Taufan Ridhana, Zaki Matiin, Muchlis Fathoni. source : subari.blogspot.com)